Kamis, 03 April 2014

Human Trafficking di Depan Mata Saya

Tadi dalam waktu perjalanan dari rumah (Arus Deras) menuju Rasau Jaya, seorang wanita menyetop motor saya Dia bilang mau numpang.
"Kak, saya numpang Kak, saya ga betah dan ga mau kerja disitu." kataya sambil menenteng tas yang kemungkinan berisi baju. Kakinya terlihat berdarah.
"Ayo naik" Jawabku agak ragu. Takut kalau itu orang jahat atau orang gila yang mau menumpang.
"Lho, mau kemana? kamu jadi Pembantu Rumah Tangga ya disitu." Sambil mengendarai motor saya bertanya kepadanya.

Namanya Bunga, 21 tahun asal Subang. Rupanya dia kabur. Dia dipekerjakan di sebuah Lokalisasi di daerah Bintang Mas 1. Baru dua hari dia di Kalimantan Barat. Dia diimingi gaji besar bila bersedia kerja di Kalimantan.
"Rupanya saya disuruh melayani laki-laki di dalam kamar, Kak." Ucapnya seraya bergegar. Nampak dari kaca spion airmatanya mulai meleleh.
"Tolong antar saya ke bandara Kak, atau pelabuhan, saya mau pulang. saya punya uang Rp 600.000."
Uang tersebut rupanya bekal dia dari Subang. Saat saya bertanya tentang upahnya bekerja disitu. ini jawabanya.
"Sekali melayani dibayar Rp 100.000 dipotong uang kamar Rp 20.000
"kamu mau kerja disitu, Dek." Saya panggil Adek karena umur saya 24, 3 tahun lebih tua darinya.
"Sebenarnya gak mau, Kak. Mereka (boss) menjanjikan akan membayar hutang ibu saya di Subang. Ibu saya kena serangan stroke."
"Ayo ngebut Kak, saya takut dikejar. Tapi maaf saya tidak bisa memberi ongkos pada Kakak yang telah baik mau memberi tumpangan pada saya. Saya juga belum makan dari pagi, Kak." Ucapnya tergesa-gesa dengan logat Sunda yang masih kental.

Saya yang paling trauma naik motor ngebut langsung saja memacu kendaraan hingga 80 km/jam. Lagipula saya dalam keadaan sakit (asma), namun saya paksakan berkendara sendiri karena ingin membeli obat di Rasau. Sesekali kami ngobrol, tentang banyak hal yang lebih spesifik.

Saya berniat membawanya makan dulu, lalu kemudian ke travel untuk menanyakan harga tiket pesawat. Dia meminta dibelikan tiket ke Jakarta. Karena dia pernah ke Jakarta dan mengetahui rute Jakarta-Subang daripada Bandung-Subang. Apabila tidak bisa berangkat hari ini, rencananya akan saya inapkan beberapa hari di rumah saya di Kota Pontianak. Rencana mau beli obatpun hilang sudah. Seketika asma saya hilang.

Sebenarnya tidak masalah dia bekerja di Lokalisasi. Itu haknya jika dia mau. Namun Bunga menolak. Apalagi Bayarannya hanya Rp 80.000 sehari. Saya juga tidak mau ikutcampur lebih jauh. Hanya saja sebagai sesama perempuan saya harus menolongnya. At least, mengantarkannya ke bandara dan memastikan bekalnya cukup sampai ke rumah.

Namun apalah daya, beberapa orang yang berkendara sepeda motor mencegat kami. Preman. Bertato. Saya Ciut. Asli. Bungapun dibawanya, dengan janji manis, akan dipulangkan, akan diberi uang, dan lain sebagainya.

Saya tidak dapat berbuat apa-apa, saya tidak bisa. Saya kecewa. Hanya sempat memfoto diam-diam. M
erekam.(Masih bersambung, namun penulis rahasiakan, demi keselamatan Penulis dan Bunga)

Sabtu, 03 November 2012

Andai Aku Menjadi Ketua KPK


Ketika saya mengumpulkan uang gaji sedikit demi sedikit untuk membayar pajak, sementara orang-orang yang bekerja di Direktorat Jendral Pajak bisa melakukan rekayasa teknik untuk menggelapkan uang negara, ahhh andai saja. Kemudian melihat mereka yang bersusah payah belajar agar bisa lolos tes Pegawai Negeri Sipil, namun terkalahkan oleh mereka yang lewat jalur belakang, ditolong oleh oknum dan lain sebagainya. Benar-benar membangkitkan emosi. Belum lagi masalah korupsi yang dilakukan elite politik, sangat berbelit-belit penyelesaiannya, tapi begitu mudahnya mengadili nenek tua pencuri sandal atau pencuri cokelat atau mereka yang lemah dan buta akan hukum, ah benar-benar ingin menjadi Ketua KPK!!!!!

Saya ingin sekali menjadi bagian dari penyidik KPK. Apalagi jika diberi kesempatan untuk memimpin lembaga pemberantasan korupsi ini, saya bertekad untuk menyapu bersih semua sektor agar terhindar dari debu-debu korupsi. Memang tidak mudah. Perlu perencanaan, koordinasi dan pengawasan yang baik agar semua itu bisa terwujud. Namun yang paling penting menurut saya, menjadi ketua KPK harus punya ketulusan hati dan keteguhan prinsip.

Dengan kewenangan dan otoritas yang saya miliki sebagai Ketua KPK, ada 2 hal yang penting dalam pemberantasan korupsi, yakni pencegahan dan penindakan.

1. Pencegahan
Pengucuran dana dari pemerintah pusat ke pemerintah provinsi, kabupaten dan kota rawan sekali dikorupsi oleh pihak-pihak tertentu. Dana aspirasi anggota DPR dari pusat sampai ke daerah juga menjadi lahan korupsi. Belum lagi mengurus perizinan, mengurus administrasi kependudukan dan menjadi Pegawai Negeri, semua sektor tersebut sangat dekat dengan pungutan liar atau pungli.

Untuk membantu mencegah terjadinya korupsi dan pungutan liar, selain pengawasan dan koordinasi dari anggota KPK, satu program yang saya usulkan sebagai program pendamping yaitu dengan melakukan sayembara atau sejenisnya, yaitu “ Barangsiapa yang bisa menunjukan bukti seseorang melakukan korupsi atau pungutan liar di suatu institusi pemerintahan, maka KPK akan memberikan hadiah yang sebesar- besarnya”

2. Penindakan
Proses yang transparan dalam penyidikan kasus-kasus korupsi memang sangat penting. Ada banyak upaya yang dilakukan para koruptor agar mereka terbebas dari jeratan hukum, sehingga dalam penyidikan, proses negosiasipun sering terjadi. Oleh karena itu, selain integritas yang tinggi dari dari para penyidik KPK, ada satu hal penting yang dapat membuat para koruptor berfikir dua kali untuk melakukan tindakan korupsi, yakni hukuman.

Sejak dalam tahanan KPK, sebaiknya sel yang digunakan tidak diberi fasilitas seperti kasur, kipas angin dan sebagainya. Sel tahanan KPK yang ada sekarang masih lebih bagus daripada rumah para orang miskin di kampung-kampung. Untuk bisa makanpun sebaiknya para tahanan KPK ini diberi gabah kering. Untuk mendapatkan beras untuk makan, mereka dapat menumbuknya dengan lesung. Apabila sudah menjadi beras, barulah dimasak. Demikian pula untuk MCK (mandi, cuci, kakus), mereka tidak disediakan toilet dengan fasilitas air bersih. Untuk MCK mereka bisa menimba air terlebih dahulu dari sumur.

Untuk hukuman bagi para koruptor yang telah divonis melalui pengadilan, ada beberapa poin hukuman yang saya ajukan sebagai ketua KPK. Pertama, mengembalikan uang yang telah dikorupsi seluruhnya dengan tambahan bunga 100%. Kedua, tinggal di dalam tahanan dengan fasilitas yang sangat sederhana. Ketiga, tidak dapat menerima remisi dalam bentuk apapun. Keempat, sekecil apapun jumlah yang mereka korupsi, hukuman harus di atas 10 tahun. Kelima, dalam kesehariannya, para narapidana bersedia di pekerjakan untuk menggarap sawah, menjadi kuli bangunan atau tukang gali.

Demikian segelintir program pendamping yang akan saya ajukan apabila menjadi ketua KPK. Tentu saja dibarengi dengan program-program lain sesuai dengan tugas dan fungsi saya sebagai ketua KPK. Koruptor tidak akan pernah jera untuk melakukan aksinya apabila proses penindakannya tidak benar-benar dilakukan secara adil. Mereka berfikir, mengkorupsi uang milyaran rupah tahanannya hanya beberapa tahun. Sehingga tidak ada rasa takut untuk melakukan korupsi. Apabila sejak ditetapkan menjadi tersangka mereka telah dipersulit, semoga hal tersebut dapat menjadi pertimbangan bagi yang lain yang sudah berniat akan melakukan korupsi.

Sebagai anak bangsa yang dilahirkan dari golongan rakyat biasa, tentu saja mensejahterakan rakyat kecil adalah menjadi tujuan utama saya. Sebagai ketua KPK, dengan berbekal kepercayaan diri, iman dan integritas yang tinggi, saya akan menjalankan sistem dengan benar. Melakukan perencanaan program, koordinasi yang handal antar internal dan eksternal dan pengawasan menyeluruh terhadap aset negara serta kontrol terhadap penangan kasus-kasus korupsi yang ada.

Tidak ada kongkalikong, tidak ada konspirasi politik, tidak ada lagi korupsi. Semoga... Bismilahirrahmanirrahim......................

Senin, 23 April 2012

STOP ABORSI!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! Seorang anak yang tak diinginkan Ayahnya.......

STOP ABORSI!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
Seorang anak yang tak diinginkan Ayahnya.......

Dear, Ayah,,,,

Di saat banyak suami di luar sana berdoa agar Istrinya hamil, Ayahku malah menginginkan aku lenyap dari dunia ini.

Ayah, bukan inginku aku tertanam di rahim Ibu. Bahkan jika aku boleh memilih, aku tidak pernah ingin tercipta di dunia ini meskipun banyak kudengar dari mereka tentang keindahan dunia.

Ayah, mungkin Ayah sangat beruntung ketika dalam rahim Nenek Ayah tentu mendapat perlakuan yang istimewa. Nenek minum susu, makan makanan yang bergizi, kakek mengelus-elus perut nenek. Aku dapat membayangkan betapa bahagianya kakek dan nenek mendapatkan anak pertama.

Aku juga anak pertama dari Ayah. Tapi aku sakit, Yah. 3 minggu umurku dalam rahim Ibu, aku mendapat serangan jamu yang membuatku menjerit, rasanya aku ingin keluar saja dari rahim Ibu karena disana panas sekali, seperti di dalam neraka Yah rasanya.

Tapi aku mendengar hati Ibu berkata, “Nak, yang kuat ya Nak, Ibu tak ingin kehilangan kamu, Ibu terpaksa menuruti untuk minum jamu ini, bertahan, Nak. Ibu Mohon.” Aku merasakan linangan airmata Ibu menetes di atas perutnya dan membuat semua yang panas itu menjadi sejuk. Ada apa gerangan Ibu???? Ceritakan semua padaku.

Aku baru tahu bahwa aku adalah seorang anak yang tercipta dalam situasi yang tidak wajar. Aku tidak diinginkan, aku tidak diterima dengan senyuman yang sumringah dan lonjakan bahagia seorang ayah karena akan punya jagoan kecil.

Seketika aku sedih, Yah. Kalau Ibu ngidam, pasti tidak ada suami yang membelikan atau mencarikan sesuatunya dengan segera. Kalau perutnya sakit tidak akan yang mengelus-elus. Tidak ada yang menciumi perutnya sambil membisikan kata-kata sayang. Tidak ada yang mengantarnya ke dokter kandungan, tidak ada yang memperhatikan kesehatannya.

Waktu aku kena serangan jamu, seminggu Ibu kubuat tak bias bangun. Aku marah Yah. Aku benar-benar melakukan perlawanan. Aku ini anak yang kuat, aku harus punya kemampuan bertahan yang baik. Kasihan Ibu, Yah. Wanita itu sangat ingin mempertahankan aku meskipun nantinya dia akan kesulitan.

Ayah, aku tak begitu paham urusan orang tua. Tapi yang aku rasakan dari dalam sini, Ibu begitu menyayangi Ayah. Ibu tahu Ayah tak mencintai Ibu. Ibu tahu keterbatasannya membuat Ayah tak ingin benihnya berkembang di rahim Ibu. Tapi Yah, aku ada karena bukan sekali atau dua kali Ayah bercinta dengan Ibu, delapan kali Yah…..

Aku juga baru tahu Ayah dan Ibu tak punya hubungan pernikahan. Tak ada cinta dalam hati Ayah untuk Ibu. Ayah mungkin hanya menganggap Ibu seorang yang mungkin bisa dimanfaatkan karena ketulusan dan kepolosannya,

5 minggu aku bersemayam di rahim Ibu. Aku belajar banyak hal dari beliau. Ayah tahu, betapa setiap hari Ibu mendoakan kebahagiaan Ayah. Betapa Ibu menginginkan Ayah mendapatkan wanita yang menurut Ayah layak. Betapa Ibu menguatkan diri untuk menghadapi segalanya di masa depan dengan tidak ingin menyusahkan Ayah. Itu sudah ada aku di dalam rahimnya, Yah. Betapa dia tak menuntut untuk Ayah nikahi, betapa Ia tak meminta sepeserpun dari Ayah untuk menghidupi aku nantinya.


Di saat dia tahu aku sudah ada dalam kandungannya, Ibu masih bersikeras untuk menjodohkan Ayah dengan temannya entah siapa itu namanya yang menurut Ibu dapat membahagiakan Ayah.


Ayah!!!!! Betapa Ibu tak mau memberitahu Ayah tentang keberadaanku di rahimnya. Dia tak ingin membuat Ayah kepikiran. Dia tak ingin menyusahkan Ayah. Yah,,,,, betapa aku pilu menyaksikan ini, betapa rasanya aku ingin lekas besar dan mencari mana Pria yang telah membuat Ibuku seperti ini.


Sayup-sayup aku mendengar pertemuan Ayah dengan Ibu. Ayah tetap ingin aku dibuang. Ayah tak mau malu. Ayah memikirkan jabatan dan karir Ayah. Ayah menginginkan wanita karir yang amendampingi Ayah. Bukan wanita luar biasa sabar, tulus dan berjiwa besar seperti wanita yang aku huni rahimnya.


Saat Ibu berjanji tidak akan menuntut Ayah dikemudian hari, Ayah masih saja bersikeras ingin membuang aku, dengan alasan sepanjang jalan kenangan.


Yah. Harusnya Ibu menuntut untuk Ayah nikahi, harusnya Ibu menceritakan semuanya pada keluarga siapa pria yang telah menanam benih di rahimnya. Seharusnya Ibu bersikap demikian Yah. Jika sudah bisa menendang, akan kutendang-tendang perut Ibu untuk melakukan hal itu.


Namun perlahan wanita luar biasa itu berbisik padaku. “Nak, punya Ayah atau tidak, itu hanyalah status. Kamu masih punya Ibu yang siap menjadi Ayahmu, Ibumu, temanmu, menjadi apapun yang kamu pinta, asal nanti kamu menjadi anak yang luar biasa. Ibu tidak ingin memaksakan kehendakan yang orang lain tidak inginkan. Apa kamu mau punya Ayah yang tidak menyayangimu, apa kamu mau punya Ayah namun hatinya tidak padamu. Nak, kita pergi saja. Kita doakan saja yang terbaik untuk Ayahmu. Karena Ibu tak ingin memintanya dengan paksaan. Ibu meminta hati nuraninya yang bicara. Apapun yang terjadi Ibu tidak akan pernah membunuhmu, Ibu sangat menyayangimu, hanya itu yang perlu kamu tahu, nak.”


Baiklah, Kami pergi saja, Ayah. Biar nanti aku suruh Ibu membuat surat perjanjian yang isinya kami tidak akan memuntut Ayah, kami tidak akan meminta apapun dari Ayah. Aku Cuma minta satu Yah, jangan suruh Ibu membunuh Aku lagi. Aku sebenarnya marah pada Ayah, tapi kata Ibu, aku tak boleh demikian, aku harus menghormati Ayah apapun keadaannya. Kami doakan semoga karir Ayah menanjak, Ayah dapat membanggakan orang tua dengan mempersunting seorang wanita karir dan semua impian Ayah di dunia ini tercapai.



Kami pergi, Yah. Salam hormatku untuk Ayah. Aku janji akan jadi anak yang baik biar bisa mendoakan Ayah di kemudian hari. Salam sayang selalu dari Aku, Your little Superhero…….

Jumat, 26 Agustus 2011

sekali lagi cinta

aku hanya ingin mencintaimu dengan sederhana
sekedar membangunkanmu ketika fajar mulai tersenyum
walau mungkin kamu selalu berusaha bangun sendiri namun lebih sering gagal,
aku tahu mungkin kamu tak suka caraku....

aku hanya ingin mencintaimu dg sederhana
seperti hari biasa yang tak luput mengingatkanmu
meski sebenarnya itu tak perlu, tapi menurutku harus,
karena aku tak ingin luput dari memperhatikanmu

aku hanya ingin mencintaimu dg sederhana,
lewat tawa tawa yang kita bangun beberapa waktu lalu
aku menikmatinya dan aku bahagia,
namun kini entah kemana
karena ego merobek kebahagian kita begitu lebar...

aku hanya ingin mencintaimu dg sederhana
sekedar menjadi penopang kalau kau tak mampu lagi,

aku hanya ingin mencintaimu dg sederhana
seperti ibuku yang selalu sabar pada ayahku

aku hanya ingin mencintaimu dg sederhana
memberikan ketulusan dan kihlasan untuk menjalani suka dan duka

aku hanya ingin mencintaimu dg sederhana,
hanya itu
hanya dg kesederhanaan
namun
sepertinya bukan itu yang kau mau,,,
entahlah,,,,,

dan aku ingin mencintaimu sekali lagi dg sederhana,
karena sepuluh hari aku menjauh ternyata aku merindukanmu
aku ingin kita tertawa lagi dan aku tak ingin sedih seperti sekarang....

akhir cerita cinta tahun 2010

Satu persatu ku pandangi wajah-wajah yang sedang asyik nonton Susno Duadji dalam acara Kick Andy, Ayah, Ibu dan saudara-saudaraku. Setelah kupastikan mereka asyik menonton dan tentu saja sangat konsentrasi, aku lewat.menuju kamarku yang tangganya dekat mereka menonton. Kalau saja mataku tak berkunang-kunang, mungkin aku akan lewat dengan santainya. Yang paling aku takutkan adikku, kalau ia melihatku nanar, bisa-bisa dia menamparku. Adik menampar kakaknya? Kedengarannya memang agak sedikit sadis. Tapi aku memang sudah berjanji dengannya agar kuat. Tak menangis karena kaum adam. Maaf Wan, malam ini Mbak nangis lagi, ini yang terakhir, Mbak janji. Juga kuabaikan ajakan ayahku untuk share mengenai program yang aku presentasikan tadi, Maaf Yah, aku ngantuk besok saja.
Aku Berlalu dari hadapan mereka tanpa mengangkat wajah.

Hampir ku mainkan gitarku ketika aku sampai kamar, ingin menyanyikan lagu D’massive, Rindu Setengah Mati, tapi bukannya aku bilang mengantuk tadi pada ayah. Ya sudahlah aku menulis saja. Ku buka laptopku. Kuputar lagu Once, Simphony yang Indah, kuputar pelan agar tak terdengar sampai ke bawah. Ada sebuah symphony, kata hati disadari, merasuk sukma kalbuku…………………………………………… Burung-burungpun bernyanyi, bungapun tersenyum melihat kau hibur hatiku, hatiku mekar kembali terhibur symphony, pasti hidupku kan bahagia…….

Aku masih terpaku dengan lagu itu, belum mengetikkan jariku sama sekali. Menerawang jendela kamar yang tembus pemandangan malam, sengaja ku buka tadi. Hati, perasaan dan logikaku sedang berperang bersama bayangan dua sosok kaum adam yang berusaha merasuki fikiranku dan menghambat kerja otakku. Yang satu mantan pacarku, yang satu lagi pria yang cukup dekat denganku tapi kini sudah mulai menjauh karena ada sosok lain yang lebih sempurna menurutnya daripada aku. Aku memang tidak sempurna untuk mereka. Maaf atas ketidaksempurnaan itu, Bung. Terkadang logikaku masih sedikit kalah dengan perasaan. Aku sudah berjuang memenangkannya, malam ini aku berjuang lagi. Meskipun butir bening itu sudah meleleh setelah aku mendengar statementnya bahwa ada yang lain, yang lebih baik. Rasanya airmata ini tak bisa dihentikan, Bung.

Tapi cukup dengan menuliskan kesedihanku kemudian aku membacanya, semua itu terobati. Ternyata kesedihan itu ingin dipahami dan diperhatikan juga, maka ia tak akan berlama-lama memenuhi fikiran kita. Dan kupastikan lagi dengan memandang Ayah Ibuku dari atas, mereka masih nonton, hanya berdua, yang lain sudah beranjak keperaduan. Beliau yang selalu memperhatikanku, merawatku dan mendidikku, tapi jarang kutangisi, harusnya airmata yang keluar dari mataku bukan airmata seperti ini, tapi airmata kebahagiaan atas prestasiku. Rasanya aku ingin turun ke bawah, menghambur dan memeluk mereka.

Terima kasih telah memberikan yang terbaik untukku meskipun belum dapat ku membalasnya. Terima kasih untuk pendidikan-pendidikan yang Ayah serukan lewat serukan lewat guyonan itu, tapi sangat melekat difikiranku dan tak akan akan pernah ku langgar. Aku janji. Aku ikut katamu, Ayah, tak ada pacaran sebelum aku jadi orang (emang sekarang monyet apa), tapi minta dispensasi sedikit ya Yah, karena aku masih belajar menghapus mereka dari hatiku. Kalau gombal masih boleh kan (dikittt ajaaa,,) hehehe. Dan kalau ada yang mencintaku dan aku mencintainya apa masih boleh aku pacaran, Yah (mustahil kayaknya ya, pasti ujung-ujungnya nangis lagi, pasti Ayah bilang begitu lagian sama aja Bohong ya, Yah, pacaran juga ujung2nya) hmmmm nanti Ayah jodohkan aku saja ya, terserah deh pilihan Ayah yang mana, tapi kalau boleh korting sedikit, Nek saget seng puterane Jendral niku lo, heheheee. Aku menggumam sendirian, sudah tersenyum rupanya aku.hehehehehe. ku tutup pintu kamarku, ku tutup jendela kamarku, ku tutup laptopku, ku tutup mataku, dan ku tutup dukaku. Gelap ……………………………

Sabtu, 20 Agustus 2011

Ini Arti Cinta Buat Saya

Adakah tapak tanganmu berkeringat, hatimu
berdebar kencang dan suaramu tersekat di dadamu?
Itu bukan Cinta, itu SUKA.

Adakah kamu tidak dapat melepaskan pandangan
mata darinya?
Itu bukan Cinta, itu NAFSU.

Adakah kamu menginginkannya kerana kamu tahu
ia ada di sana?
Itu bukan Cinta, itu KESEPIAN.

Adakah kamu mencintainya kerana itulah yang
diinginkan semua orang?
Itu bukan Cinta, itu KESETIAAN.

Adakah kamu tetap mengatakan kamu
menyintainya kerana kamu tidak ingin melukai
hatinya?
Itu bukan Cinta, itu BELAS KASIHAN.

Adakah kamu menjadi miliknya kerana pandangan
matanya membuat hatimu melompat?
Itu bukan Cinta, itu TERGILA-GILA.

Adakah kamu memaafkan kesalahannya kerana
kamu mengambil berat tentangnya?
Itu bukan Cinta, itu PERSAHABATAN.

Adakah kamu mengatakan padanya bahawa setiap
hari hanya dia yang kamu fikirkan?
Itu bukan Cinta, itu DUSTA.

Adakah kamu rela memberikan semua perkara
yang kamu senangi untuk kepentingan dirinya?
Itu bukan Cinta, itu KEMURAHAN HATI.

Tetapi

Adakah kamu tetap bertahan kerana campuran
antara kesakitan dan kegembiraan yang
membutakan dan tak terfahami … menarikmu
mendekati dan tetap bersamanya?
ITULAH CINTA.

Apakah kamu menerima kesalahannya kerna itu
bahagian dirinya dan siapa dirinya?
Jika demikian, ITULAH CINTA.

Adakah kamu tertarik dengan orang lain tapi setia
dengannya tanpa penyesalan?
Jika demikian, ITULAH CINTA.

Adakah kamu menangis kerana kesakitannya
walaupun saat itu dia kuat?
ITULAH CINTA.

Adakah hatimu sakit dan hancur ketika dia
bersedih?
ITULAH CINTA.

Adakah hatimu gembira ketika dia berbahagia?
ITULAH CINTA.

Adakah matanya melihat hatimu dan menyentuh
jiwamu begitu mendalam sehingga menusuk?
Yang demikian itulah namanya CINTA.


Jika ia sebuah cinta......
ia tidak mendengar...
namun senantiasa bergetar....

Jika itu cinta..
Ia sering kali lari bila kita cari..
Namun cinta juga sering kita biarkan pergi ..
Saat dia menghampiri. .

Jika ia sebuah cinta.....
Ia tidak buta..
Namun senantiasa melihat dan merasa..

Jika itu cinta..
Mengerti dan mencoba untuk tidak banyak menuntut..
Sedih tapi tidak pernah menyimpan kesedihan itu.

Jika ia sebuah cinta.....
Ia tidak menyiksa..
Namun senantiasa menguji...

JIka itu cinta
Ia seperti kupu-kupu. ..
semakin dikejar, semakin lari..
Tapi kalau dibiarkan terbang..
Dia akan datang di saat kamu tidak mengharapkannya. .

Jika itu cinta..
Bukan bagaimana menjadi pasangan yg sempurna...
Tapi membiarkan kita menjadi diri sendiri..
Dan oleh karenanya kita menjadi sempurna..

Jika ia sebuah cinta...
Ia tidak memaksa..
Namun senantiasa berusaha..

Jika ia sebuah cinta.....
Ia tidak cantik atau ganteng..
Namun senantiasa menarik..

Jika ia cinta..
Bukan karena kau cantik atau ganteng..
Maka aku mencintaimu. .
Tapi karena aku mencintaimu. .
Maka kau selalu terlihat cantik dan ganteng..

Jika itu cinta..
Ia akan mulai dengan senyuman,
Tumbuh dalam pelukan
Dan siap jika harus berakhir dengan airmata.

Jika itu cinta
Ia tidak berkata, "Ini salah kamu",
Tapi 'Maafkan aku".
Bukan juga ' Kamu dimana sih?",
Tapi " Aku disini ".
Tidak berkata " Gimana sih kamu?"
Melainkan "Aku mengerti kok".
Bukan "Harusnya kamu gak kayak gini",
Tapi "Aku cinta kamu seperti kamu apa adanya".

Jika ia sebuah cinta.....
Ia tidak datang dengan kata-kata..
Namun senantiasa menghampiri dengan hati..

Jika ia sebuah cinta.....
Ia tidak terucap dengan kata..
Namun senantiasa hadir dengan sinar mata..

Jika ia sebuah cinta.....
Ia tidak hanya berjanji..
Namun senantiasa mencoba dan memenuhi..

Jika itu cinta..
Maka itu hanya sekeping..
Tidak seperti mata dan telinga..
Yang hampir selalu berpasang pasangan..
Karena Tuhan memberikan sekeping hati lainnya..
Pada seseorang untuk kita mencarinya, itulah Cinta.

Jika ia sebuah cinta.....
Ia mungkin tidak suci..
Namun senantiasa tulus..

Jika itu Cinta...
Engkau masih bisa tersenyum ..
Dan berkata aku turut berbahagia untukmu..
Ketika dia memilih mencintai orang lain..

Jika ia sebuah Cinta.....
Ia tidak hadir karena permintaan..
Namun hadir karena ketentuan...

Jika itu Cinta
Ia datang kepada orang yang masih punya harapan ..
Walaupun ia pernah dikhianati..

Jika itu Cinta..
Ia hadir kepada mereka yang masih percaya...
Walaupun ia pernah dicampakkan. .

Jika itu Cinta..
Ia tumbuh di hati mereka yang masih ingin mencintai..
Walaupun ia pernah dihempaskan

JIka itu Cinta..
Ia berkembang di relung hati ..
Mereka yang punya keberanian dan keyakinan ..
Untuk membangun kembali kepercayaan. .

Jika ia sebuah Cinta.....
Ia tidak hadir dengan kekayaan dan kebendaan...
Namun hadir karena pengorbanan dan kesetiaan...

Jika itu Cinta..
Ia akan membiarkan orang yang kamu cintai ..
Menjadi dirinya sendiri dan tidak merubahnya ..
Menjadi gambaran yang kamu kehendaki

Minggu, 14 Agustus 2011

Puss, Are u Well. Dear?????

Sahur hari ke pertama (01/08/2011), kami dikejutkan oleh suara anak kucing yang melengking. Sontak seisi rumah yang paling anti kucing berteriak dan berusaha menghardiknya dengan sapu lidi. Hush hush hush. Kecuali aku.
Kuambil anak kucing itu, kutaruh di atas telapak tangan. Aku tak tahu pasti berapa umurnya. Mungkn sekitar 2 bulanan. Bulunya kombinasi warna putih dan kuning kecokelatan. Kurus. Pasti sering kelaparan. Adikku sudah berteriak kencang menyuruhku membuangnya ke depan komplek. Tak kuhiraukan.
Aku ke dapur mengambil makanan. Rupanya si anak kucing mengikutiku. Adikku yang melihat kucing itu masuk rumahpun menjadi berang, dilemparkannya sapu. tepat sekali, dan anak kucing itupun mengeong kesakitan. Seisi rumah rumah memarahiku "cepaaattttt buang"
Aku membawa anak kucing itu ke jalan, kuberi dia makan dulu. Lahap. Hatiku gerimis melihatnya. tak sampai hati rasanya untuk membuang anak kucing ini. Dia datang entah darimana akupun tak tahu. Dia memilih untuk nekat menyinggahi rumahku tentu saja dengan harapan bisa dapat makanan. andai saja aku bisa memeliharamu di rumah, Puss... Nisikku dalam hati.
Ku gendong dia menuju jalan ujung komplek seraya ku elus. erangannya mengiba, seakan memohon agar dia tidak dibuang lagi, tidak ditelantarkan lagi. Berharap ada manusia yang berbaik hati mau memeliharanya paling tidak sampai usianya cukup mampu untuk mencari makan sendiri.
"Pus, aku doain kamu selalu sehat ya" kataku seraya meletakkannya di jalan.
Aku lari agar dia tak mengikutiku, tapi dia mengejarku dengan sempoyongan sambil mengeong seolah tak ingin ku tinggalkan. aku lari semakin kencang meninggalkannya sendiri.

Pulang sholat subuh, ku dapati anak kucing tadi "ndepipis" di depan pagar rumahku.
"Pussssss, jangan ke sini lagi nanti kamu dilempar sapu"
Dia mengeong menatapku sendu. Ya Allahhhhh, kasian sekali mahlukmu yang kecil ini. aku membawanya masuk. Ku taruh dia di garasi dekat rak sepatu. ada kardus di sana. ku posisikan gar tak terlihat oleh yang lain.
"Pusss,,, kalo kamu bisa ngerti omonganku, tolong jangan pernah meong-meong ya, tolong sekaliiii. ini demi keselamatanmu. nanti siang aku kasih makan. lamu diam saja di sini."
Ia mengeong perlahan.
tiga hari aman. tiap habis sahur, siang dan habis buka puasa aku memberinya makan.

Tiap kali aku sendirian di rumah, aku mengajaknya bermain, membawanya ke kamar, nonton, dan menemaniku browsing,, kubersihkan badannya, kuciumi dia dan aku mulai menyayanginya. Dia kucing penurut. Aku tak menaruhnya di garasi lagi, ku pindahkan dia ke kamar. Tentu saja ku kunci setiap aku pergi.
Seminggu bersamaku dalam persembunyian, badannya sudah kelihatan gemuk. Senangnyaaaa. Setiap kali aku lelah, melihat dia berulah di kamar aku jadi geli sendirian. kalau tidur pasti di bawah kakiku. yahhh konsekunsinya aku harus membersihkan kotorannya di kamar,, hmmm ga masalah....

Aku menikmati hari bersama pusss. aku menyadari ini berkah di awal ramadhan di mana aku di beri tanggung jawab untuk memelihara kucing itu meski dengan susah payah. Aku bersyukur, mungkin aku bisa dipercaya.... alhamdullilah

tepat dua minggu, hari ini (14/08/2011) Aku kehilangannya. tadi sore aku ke pasar juadah beli bukaan, aku lupa mengunci kamar... DEG.. darahku berdesir ketika masuk kamar. ku cari puss tak ada. Mbak Tri bilang padaku dengan ketusnya "Sudah mbak buang di Jeruju"

Ya Allah, Kakiku langsung lemas. Airmataku tak tertahan... "Lindungi Puss, Ya Allah"