Jum'at 24/07/09 saya mendapat tugas meliput salah satu sekiolah menengah atas di Kota Pontianak. adapun bahasannya adalah mengenai WC sekolah. saya dan teman seprofesi pun memlilih SMAN 7 sebagai salah satu tujuan wawancara kami.
karena kami bukan alumni SMAN 7, jadi letak ruang kepala sekolah pun kami tidak tahu. setelah menanyakan ruangan kepala sekolah di ruang guru, kamipun menuju kesana. karena di ruang kepala sekolah sedang ada tau kami pun menunggu, hingga pada akhirnya tamu pergi dan kami dipersilahkan masuk. ada seorang ibu berkerudung merah yang kemudian juga keluar dari ruangan tersebut. kami mengira bahwa itu adalah kepala sekolah. kamipun mengikuti langkah ibu tersebut dan meminta untuk wawancara, tetapi ternyata ibu tersebut bukan kepala sekolah da kami disuruh masuk ke ruangan tadi.
lalu kamipun masuk. Loh kok tidak ada orang, bukankan ini ruangan kepala sekolah? kemudian tidak jauh dari ruangan tersebut ada sebuah pintu yang menghbungkan dengan ruangan sebelah.kamipun menuju pintu tersebut dan mengecek siapa tahu kepala sekolah ada di dalam. dan ternyata benar,,,,
denngan senyuman di bibir kami pun menghampiri bapak yang pastinya adalah kepala sekolah. meskipun kami tidak mengnali kepsek SMAN & namun melihat beliau duduk di kursi kepala sekolah, tentu saja adalah kepala sekolah yang kami cari. sebelumnya waka kepsek juga memberitahukan bahwa kepala sekolah sedang ada di ruangannya....
deg,,, tiba2 jantung kami berdegup karena dengan tiba-tiba bapak tersebut mengeluarkan statement yang sangat mengejutkan. ternyata kami salah masuk. pintu tadi adalah khusus untuk internal kpela sekolah sekolah dan jajarannya. kami tidak tahu karena ibu berkerudung merah tadi menyuruh kami masuk diruangan tersebut. baru saja kami akan menyampikan niat untuk wawancara, bapak tersebut mengatakan bahwa kepala sekolah tidak ada. loh nokankan dia kepala sekolahnya?????? aura tak ramah dan lain sebagainya di lemparnya ke wajah kami....
kami kemudian pergi dan minta maaf
oke kalau memang kami salah masuk, jangan lah seperti itu cara menegurnya. kami benar2 tidak tahu. trus pakai acara bohong kepala sekolah tidak ada padahal dia sendiri adala kepala sekolahnya. mungkin dia kira kami ini maling,, plis deh kami wartawan......!!!!!
sampai di parkiran kami melihat beliau melambailan tangannya memberi isyarat pada kami utnuk kembali. mengkin beliau sudah diberitau oleh waka kepsek bahwa kali adalah wartawan yang akan meliput.
tapi maaf pak, semangat dan senyum kami sudah pudar untuk mewawancarai bapak......... public services yang kurang baik,,,,,,,,,,,,,,,,,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar