Jumat, 26 Agustus 2011

sekali lagi cinta

aku hanya ingin mencintaimu dengan sederhana
sekedar membangunkanmu ketika fajar mulai tersenyum
walau mungkin kamu selalu berusaha bangun sendiri namun lebih sering gagal,
aku tahu mungkin kamu tak suka caraku....

aku hanya ingin mencintaimu dg sederhana
seperti hari biasa yang tak luput mengingatkanmu
meski sebenarnya itu tak perlu, tapi menurutku harus,
karena aku tak ingin luput dari memperhatikanmu

aku hanya ingin mencintaimu dg sederhana,
lewat tawa tawa yang kita bangun beberapa waktu lalu
aku menikmatinya dan aku bahagia,
namun kini entah kemana
karena ego merobek kebahagian kita begitu lebar...

aku hanya ingin mencintaimu dg sederhana
sekedar menjadi penopang kalau kau tak mampu lagi,

aku hanya ingin mencintaimu dg sederhana
seperti ibuku yang selalu sabar pada ayahku

aku hanya ingin mencintaimu dg sederhana
memberikan ketulusan dan kihlasan untuk menjalani suka dan duka

aku hanya ingin mencintaimu dg sederhana,
hanya itu
hanya dg kesederhanaan
namun
sepertinya bukan itu yang kau mau,,,
entahlah,,,,,

dan aku ingin mencintaimu sekali lagi dg sederhana,
karena sepuluh hari aku menjauh ternyata aku merindukanmu
aku ingin kita tertawa lagi dan aku tak ingin sedih seperti sekarang....

akhir cerita cinta tahun 2010

Satu persatu ku pandangi wajah-wajah yang sedang asyik nonton Susno Duadji dalam acara Kick Andy, Ayah, Ibu dan saudara-saudaraku. Setelah kupastikan mereka asyik menonton dan tentu saja sangat konsentrasi, aku lewat.menuju kamarku yang tangganya dekat mereka menonton. Kalau saja mataku tak berkunang-kunang, mungkin aku akan lewat dengan santainya. Yang paling aku takutkan adikku, kalau ia melihatku nanar, bisa-bisa dia menamparku. Adik menampar kakaknya? Kedengarannya memang agak sedikit sadis. Tapi aku memang sudah berjanji dengannya agar kuat. Tak menangis karena kaum adam. Maaf Wan, malam ini Mbak nangis lagi, ini yang terakhir, Mbak janji. Juga kuabaikan ajakan ayahku untuk share mengenai program yang aku presentasikan tadi, Maaf Yah, aku ngantuk besok saja.
Aku Berlalu dari hadapan mereka tanpa mengangkat wajah.

Hampir ku mainkan gitarku ketika aku sampai kamar, ingin menyanyikan lagu D’massive, Rindu Setengah Mati, tapi bukannya aku bilang mengantuk tadi pada ayah. Ya sudahlah aku menulis saja. Ku buka laptopku. Kuputar lagu Once, Simphony yang Indah, kuputar pelan agar tak terdengar sampai ke bawah. Ada sebuah symphony, kata hati disadari, merasuk sukma kalbuku…………………………………………… Burung-burungpun bernyanyi, bungapun tersenyum melihat kau hibur hatiku, hatiku mekar kembali terhibur symphony, pasti hidupku kan bahagia…….

Aku masih terpaku dengan lagu itu, belum mengetikkan jariku sama sekali. Menerawang jendela kamar yang tembus pemandangan malam, sengaja ku buka tadi. Hati, perasaan dan logikaku sedang berperang bersama bayangan dua sosok kaum adam yang berusaha merasuki fikiranku dan menghambat kerja otakku. Yang satu mantan pacarku, yang satu lagi pria yang cukup dekat denganku tapi kini sudah mulai menjauh karena ada sosok lain yang lebih sempurna menurutnya daripada aku. Aku memang tidak sempurna untuk mereka. Maaf atas ketidaksempurnaan itu, Bung. Terkadang logikaku masih sedikit kalah dengan perasaan. Aku sudah berjuang memenangkannya, malam ini aku berjuang lagi. Meskipun butir bening itu sudah meleleh setelah aku mendengar statementnya bahwa ada yang lain, yang lebih baik. Rasanya airmata ini tak bisa dihentikan, Bung.

Tapi cukup dengan menuliskan kesedihanku kemudian aku membacanya, semua itu terobati. Ternyata kesedihan itu ingin dipahami dan diperhatikan juga, maka ia tak akan berlama-lama memenuhi fikiran kita. Dan kupastikan lagi dengan memandang Ayah Ibuku dari atas, mereka masih nonton, hanya berdua, yang lain sudah beranjak keperaduan. Beliau yang selalu memperhatikanku, merawatku dan mendidikku, tapi jarang kutangisi, harusnya airmata yang keluar dari mataku bukan airmata seperti ini, tapi airmata kebahagiaan atas prestasiku. Rasanya aku ingin turun ke bawah, menghambur dan memeluk mereka.

Terima kasih telah memberikan yang terbaik untukku meskipun belum dapat ku membalasnya. Terima kasih untuk pendidikan-pendidikan yang Ayah serukan lewat serukan lewat guyonan itu, tapi sangat melekat difikiranku dan tak akan akan pernah ku langgar. Aku janji. Aku ikut katamu, Ayah, tak ada pacaran sebelum aku jadi orang (emang sekarang monyet apa), tapi minta dispensasi sedikit ya Yah, karena aku masih belajar menghapus mereka dari hatiku. Kalau gombal masih boleh kan (dikittt ajaaa,,) hehehe. Dan kalau ada yang mencintaku dan aku mencintainya apa masih boleh aku pacaran, Yah (mustahil kayaknya ya, pasti ujung-ujungnya nangis lagi, pasti Ayah bilang begitu lagian sama aja Bohong ya, Yah, pacaran juga ujung2nya) hmmmm nanti Ayah jodohkan aku saja ya, terserah deh pilihan Ayah yang mana, tapi kalau boleh korting sedikit, Nek saget seng puterane Jendral niku lo, heheheee. Aku menggumam sendirian, sudah tersenyum rupanya aku.hehehehehe. ku tutup pintu kamarku, ku tutup jendela kamarku, ku tutup laptopku, ku tutup mataku, dan ku tutup dukaku. Gelap ……………………………

Sabtu, 20 Agustus 2011

Ini Arti Cinta Buat Saya

Adakah tapak tanganmu berkeringat, hatimu
berdebar kencang dan suaramu tersekat di dadamu?
Itu bukan Cinta, itu SUKA.

Adakah kamu tidak dapat melepaskan pandangan
mata darinya?
Itu bukan Cinta, itu NAFSU.

Adakah kamu menginginkannya kerana kamu tahu
ia ada di sana?
Itu bukan Cinta, itu KESEPIAN.

Adakah kamu mencintainya kerana itulah yang
diinginkan semua orang?
Itu bukan Cinta, itu KESETIAAN.

Adakah kamu tetap mengatakan kamu
menyintainya kerana kamu tidak ingin melukai
hatinya?
Itu bukan Cinta, itu BELAS KASIHAN.

Adakah kamu menjadi miliknya kerana pandangan
matanya membuat hatimu melompat?
Itu bukan Cinta, itu TERGILA-GILA.

Adakah kamu memaafkan kesalahannya kerana
kamu mengambil berat tentangnya?
Itu bukan Cinta, itu PERSAHABATAN.

Adakah kamu mengatakan padanya bahawa setiap
hari hanya dia yang kamu fikirkan?
Itu bukan Cinta, itu DUSTA.

Adakah kamu rela memberikan semua perkara
yang kamu senangi untuk kepentingan dirinya?
Itu bukan Cinta, itu KEMURAHAN HATI.

Tetapi

Adakah kamu tetap bertahan kerana campuran
antara kesakitan dan kegembiraan yang
membutakan dan tak terfahami … menarikmu
mendekati dan tetap bersamanya?
ITULAH CINTA.

Apakah kamu menerima kesalahannya kerna itu
bahagian dirinya dan siapa dirinya?
Jika demikian, ITULAH CINTA.

Adakah kamu tertarik dengan orang lain tapi setia
dengannya tanpa penyesalan?
Jika demikian, ITULAH CINTA.

Adakah kamu menangis kerana kesakitannya
walaupun saat itu dia kuat?
ITULAH CINTA.

Adakah hatimu sakit dan hancur ketika dia
bersedih?
ITULAH CINTA.

Adakah hatimu gembira ketika dia berbahagia?
ITULAH CINTA.

Adakah matanya melihat hatimu dan menyentuh
jiwamu begitu mendalam sehingga menusuk?
Yang demikian itulah namanya CINTA.


Jika ia sebuah cinta......
ia tidak mendengar...
namun senantiasa bergetar....

Jika itu cinta..
Ia sering kali lari bila kita cari..
Namun cinta juga sering kita biarkan pergi ..
Saat dia menghampiri. .

Jika ia sebuah cinta.....
Ia tidak buta..
Namun senantiasa melihat dan merasa..

Jika itu cinta..
Mengerti dan mencoba untuk tidak banyak menuntut..
Sedih tapi tidak pernah menyimpan kesedihan itu.

Jika ia sebuah cinta.....
Ia tidak menyiksa..
Namun senantiasa menguji...

JIka itu cinta
Ia seperti kupu-kupu. ..
semakin dikejar, semakin lari..
Tapi kalau dibiarkan terbang..
Dia akan datang di saat kamu tidak mengharapkannya. .

Jika itu cinta..
Bukan bagaimana menjadi pasangan yg sempurna...
Tapi membiarkan kita menjadi diri sendiri..
Dan oleh karenanya kita menjadi sempurna..

Jika ia sebuah cinta...
Ia tidak memaksa..
Namun senantiasa berusaha..

Jika ia sebuah cinta.....
Ia tidak cantik atau ganteng..
Namun senantiasa menarik..

Jika ia cinta..
Bukan karena kau cantik atau ganteng..
Maka aku mencintaimu. .
Tapi karena aku mencintaimu. .
Maka kau selalu terlihat cantik dan ganteng..

Jika itu cinta..
Ia akan mulai dengan senyuman,
Tumbuh dalam pelukan
Dan siap jika harus berakhir dengan airmata.

Jika itu cinta
Ia tidak berkata, "Ini salah kamu",
Tapi 'Maafkan aku".
Bukan juga ' Kamu dimana sih?",
Tapi " Aku disini ".
Tidak berkata " Gimana sih kamu?"
Melainkan "Aku mengerti kok".
Bukan "Harusnya kamu gak kayak gini",
Tapi "Aku cinta kamu seperti kamu apa adanya".

Jika ia sebuah cinta.....
Ia tidak datang dengan kata-kata..
Namun senantiasa menghampiri dengan hati..

Jika ia sebuah cinta.....
Ia tidak terucap dengan kata..
Namun senantiasa hadir dengan sinar mata..

Jika ia sebuah cinta.....
Ia tidak hanya berjanji..
Namun senantiasa mencoba dan memenuhi..

Jika itu cinta..
Maka itu hanya sekeping..
Tidak seperti mata dan telinga..
Yang hampir selalu berpasang pasangan..
Karena Tuhan memberikan sekeping hati lainnya..
Pada seseorang untuk kita mencarinya, itulah Cinta.

Jika ia sebuah cinta.....
Ia mungkin tidak suci..
Namun senantiasa tulus..

Jika itu Cinta...
Engkau masih bisa tersenyum ..
Dan berkata aku turut berbahagia untukmu..
Ketika dia memilih mencintai orang lain..

Jika ia sebuah Cinta.....
Ia tidak hadir karena permintaan..
Namun hadir karena ketentuan...

Jika itu Cinta
Ia datang kepada orang yang masih punya harapan ..
Walaupun ia pernah dikhianati..

Jika itu Cinta..
Ia hadir kepada mereka yang masih percaya...
Walaupun ia pernah dicampakkan. .

Jika itu Cinta..
Ia tumbuh di hati mereka yang masih ingin mencintai..
Walaupun ia pernah dihempaskan

JIka itu Cinta..
Ia berkembang di relung hati ..
Mereka yang punya keberanian dan keyakinan ..
Untuk membangun kembali kepercayaan. .

Jika ia sebuah Cinta.....
Ia tidak hadir dengan kekayaan dan kebendaan...
Namun hadir karena pengorbanan dan kesetiaan...

Jika itu Cinta..
Ia akan membiarkan orang yang kamu cintai ..
Menjadi dirinya sendiri dan tidak merubahnya ..
Menjadi gambaran yang kamu kehendaki

Minggu, 14 Agustus 2011

Puss, Are u Well. Dear?????

Sahur hari ke pertama (01/08/2011), kami dikejutkan oleh suara anak kucing yang melengking. Sontak seisi rumah yang paling anti kucing berteriak dan berusaha menghardiknya dengan sapu lidi. Hush hush hush. Kecuali aku.
Kuambil anak kucing itu, kutaruh di atas telapak tangan. Aku tak tahu pasti berapa umurnya. Mungkn sekitar 2 bulanan. Bulunya kombinasi warna putih dan kuning kecokelatan. Kurus. Pasti sering kelaparan. Adikku sudah berteriak kencang menyuruhku membuangnya ke depan komplek. Tak kuhiraukan.
Aku ke dapur mengambil makanan. Rupanya si anak kucing mengikutiku. Adikku yang melihat kucing itu masuk rumahpun menjadi berang, dilemparkannya sapu. tepat sekali, dan anak kucing itupun mengeong kesakitan. Seisi rumah rumah memarahiku "cepaaattttt buang"
Aku membawa anak kucing itu ke jalan, kuberi dia makan dulu. Lahap. Hatiku gerimis melihatnya. tak sampai hati rasanya untuk membuang anak kucing ini. Dia datang entah darimana akupun tak tahu. Dia memilih untuk nekat menyinggahi rumahku tentu saja dengan harapan bisa dapat makanan. andai saja aku bisa memeliharamu di rumah, Puss... Nisikku dalam hati.
Ku gendong dia menuju jalan ujung komplek seraya ku elus. erangannya mengiba, seakan memohon agar dia tidak dibuang lagi, tidak ditelantarkan lagi. Berharap ada manusia yang berbaik hati mau memeliharanya paling tidak sampai usianya cukup mampu untuk mencari makan sendiri.
"Pus, aku doain kamu selalu sehat ya" kataku seraya meletakkannya di jalan.
Aku lari agar dia tak mengikutiku, tapi dia mengejarku dengan sempoyongan sambil mengeong seolah tak ingin ku tinggalkan. aku lari semakin kencang meninggalkannya sendiri.

Pulang sholat subuh, ku dapati anak kucing tadi "ndepipis" di depan pagar rumahku.
"Pussssss, jangan ke sini lagi nanti kamu dilempar sapu"
Dia mengeong menatapku sendu. Ya Allahhhhh, kasian sekali mahlukmu yang kecil ini. aku membawanya masuk. Ku taruh dia di garasi dekat rak sepatu. ada kardus di sana. ku posisikan gar tak terlihat oleh yang lain.
"Pusss,,, kalo kamu bisa ngerti omonganku, tolong jangan pernah meong-meong ya, tolong sekaliiii. ini demi keselamatanmu. nanti siang aku kasih makan. lamu diam saja di sini."
Ia mengeong perlahan.
tiga hari aman. tiap habis sahur, siang dan habis buka puasa aku memberinya makan.

Tiap kali aku sendirian di rumah, aku mengajaknya bermain, membawanya ke kamar, nonton, dan menemaniku browsing,, kubersihkan badannya, kuciumi dia dan aku mulai menyayanginya. Dia kucing penurut. Aku tak menaruhnya di garasi lagi, ku pindahkan dia ke kamar. Tentu saja ku kunci setiap aku pergi.
Seminggu bersamaku dalam persembunyian, badannya sudah kelihatan gemuk. Senangnyaaaa. Setiap kali aku lelah, melihat dia berulah di kamar aku jadi geli sendirian. kalau tidur pasti di bawah kakiku. yahhh konsekunsinya aku harus membersihkan kotorannya di kamar,, hmmm ga masalah....

Aku menikmati hari bersama pusss. aku menyadari ini berkah di awal ramadhan di mana aku di beri tanggung jawab untuk memelihara kucing itu meski dengan susah payah. Aku bersyukur, mungkin aku bisa dipercaya.... alhamdullilah

tepat dua minggu, hari ini (14/08/2011) Aku kehilangannya. tadi sore aku ke pasar juadah beli bukaan, aku lupa mengunci kamar... DEG.. darahku berdesir ketika masuk kamar. ku cari puss tak ada. Mbak Tri bilang padaku dengan ketusnya "Sudah mbak buang di Jeruju"

Ya Allah, Kakiku langsung lemas. Airmataku tak tertahan... "Lindungi Puss, Ya Allah"